? ??????????????Stoned Love? ????? ?? ???Rating: 5.0 (2 Ratings)??1 Grab Today. 427 Total Grabs. ??????Pre
view?? | ??Get the Code?? ?? ???????????????????????????Mint Hearts? ????? ?? ???Rating: 0.0 (0 Ratings)??0 Grabs Today. 343 Total Grabs. ??????Preview?? | ??Get the Code?? ?? ?????? BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS ?

Wednesday, September 16, 2009

JALAN KETAQWAAN VS JALAN KEFASIKAN

Manusia adalah makhluq yang diciptakan Allah SWT dengan diberikan dua buah jalan, jalan kefasikan dan jalan ketaqwaan.[QS:90:10, 91:8]
Jalan ketaqwaan adalah jalan untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sebaliknya, jalan kefasikan adalah jalan jalan yang akan menja-uhkan kita dari padaNya.
Jalan ketaqwaan adalah jalan yang sulit dan mendaki, penuh coba-an dan godaan, karena jalan ini tidak sesuai dengan hawa nafsu manusia. Untuk menjaga diri agar tetap berada diatasnya adalah sangat sulit, tetapi bagi yang tetap padanya akan mendapat gan-jaran yang baik pula, sesuai dengan kadar kekuatan berada pada-jalan tersebut.[QS:29:2-7]
Jalan kefasikan adalah bagai jalan tol, mulus tidak berlubang, menyebabkan orang senang diatasnya. Disembarang tempat mudah kita melaluinya. Sebagai contoh, di dalam kamar kita dapat saja dengan mudah melihat ‘hal-hal yang aneh’ di TV kita berjam-jam, tetapi dapatkah kita membaca Al-qur’an secara rutin setiap hari selama satu atau setengah jam saja??? sangat sulit, kecuali bagi orang-orang yang cinta dan berjalan diatas jalan ketaqwaan.
Jalan ketaqwaan adalah jalan orang-orang yang menyadari bahwa hidupnya adalah bergantung kepada Allah, yang selalu memberinya kasih sayang, kesediahn, rezeki, karunia, yang memberinya jiwa dan mencabut nyawanya. Allah, yang tidak bergantung dan tergantung kepada siapapun, yang tidak beranak dan diperanakan, yang tidak meminta rizeki dari kita.[QS:114:1-4, 51:57]
Jalan kefasikan adalah jalan orang-orang yang berat untuk berinfaq dan mengeluarkan uang dari kantongnya karena menganggap bahwa rizki yang didapat adalah dari usahanya sendiri. Jalan orang-orang yang menganggap bahwa kehidupan hanyalah di dunia saja, hingga mereka menghabiskan umurnya untuk bersenang-senang dan tidak mempersiapkan untuk hari akhir nanti.
Jalan ketaqwaan adalah jalan orang-orang yang memahami hakekat penciptaannya. Menyadari bahwa dirinya adalah ‘abdu, hamba, budak yang harus mematuhi semua perintah tuannya, yang tidak pantas untuk tawar menawar dan menolak ketetapan yang sudah diputuskan tuannya.[QS:51:56]
Jalan kefasikan adalah jalan orang-orang yang tidak sadar dan tidak mau sadar akan hakekat penciptaan dirinya, ingkar kepada Tuhannya, membangkang atas perintahNYa. Jalan orang-orang yang sombong, yang merasa bahwa dia tidak patut diatur oleh aturanNya. Jalan orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuannya, menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar, yang lain adalah salah.
Pada akhirnya, ... jalan kefasikan adalah jalan yang mengantarkan kepada an-Naar, neraka jahannam dan jalan ketaqwaan adalah jalan menuju Al-Jannah, surga penuh keni’matan.
walloohu a’lam bishshowab.
wasalaamu’alaikum wr.wb

Cara Berdakwah Yang Berkesan

Firman Allah yang bermaksud “Serulah manusia kepada jalan TuhanMu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Sesungguhnya TuhanMu yang lebih mengetahui mengenai siapa yang tersesat daripada jalanNya dan Dia yang lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk”.- [al-Nahl :125]
Menerusi ayat di atas Allah mengemukakan terdapat tiga cara berdakwah yang boleh dilakukan.
Pertama,berdakwah secara berhikmah dan bijaksana dengan tutur bahasa yang lembut serta menarik berserta bukti yang jelas,kukuh dan boleh menghilangkan sebarang kesamaran dan keraguan.
Kedua,serulah manusia dengan kata-kata yang mengandungi pengajaran seperti kisah umat terdahulu kerana dengan mengingati peristiwa yang menimpa umat terdahulu akan meninggalkan kesan yang mendalam kepada jiwa mereka dari ingkar terhadap Allah.
Ketiga,berdakwah melalui perbincangan,muzakarah dan dialog dalam suasana yang penuh kemesraan dan harmoni bukan menggunakan kata2 kesat dan keji kerana tujuan perbincangan adalah untuk menyampaikan kebenaran bukan mencari kemenangan.
Para pendakwah tidak harus tergesa-gesa dalam menyampaikan dakwah mereka.Mereka harus mengkaji terlebih dahulu golongan sasar mereka kerana setiap golongan masyarakat yang berbeza memerlukan cara yang berlainan.
Imam Ibnu Taimiyah pernah membahagikan manusia kepada tiga golongan.
Pertama,orang yang mudah menerima kebenaran dan terus mengikutinya.Inilah orang yang bijaksana. Kedua,orang yang mahu menerima kebenaran tetapi tidak mahu mengamalkan.Mereka perlulah sentiasa dinasihati sehingga mengamalkan.
Ketiga,orang yang tidak mahu menerima kebenaran.Mereka perlu diajak berbincang dan berdialog secara yang paling baik.

iLmu Vs Harta

R E N U N G A N

Saidina Ali bin Abi Talib karramallahu wajhah pernah menyatakan bahawa orang yang berilmu lebih baik
daripada orang yang berharta.

Pada satu ketika 10 orang ulamak Khawarij telah menguji pengetahuannya. Mereka masing-masing
mengemukakan pertanyaan yang serupa, dan diminta memberi jawapan yang berlaina tetapi mencakupi
ruang lingkup yang sama. Pertanyaan itu ialah:

Manakah lebih baik, ilmu atau harta? Saidina Ali dengan cepat menjawab:

Ilmu lebih baik dari harta sebab ilmu adalah pusaka para Nabi dan Rasul, sedangkan
harta pusaka daripada Firaun, Qarun dan lain-lain.

Ilmu lebih baik daripada harta sebab ilmu dapat menjaga dan memelihara pemiliknya,
sedangkan harta mesti dipelihara oleh pemiliknya sendiri.

Ilmu lebih baik daripada harta sebab ilmu membentuk banyak sahabat dan kawan
sedangkan harta memperbanyakkan musuh dan lawan.

Ilmu lebih baik daripada harta sebab ilmu apabila dikeluarkan semakin bertambah
sedangkan harta apabila dikeluarkan semakin berkurangan dan akhirnya habis.

Ilmu lebih baik daripada harta kerana orang-orang yang berilmu selalu mendapat
panggilan mulia dan hormat daripada masyarakat. Sedangkan orang yang berharta
seringkali mendapat panggilan yang rendah.

Ilmu lebih utama dari harta sebab ilmu tidak boleh dicuri daripada pemilik nya tetapi
harta dapat dicuri, hilang dan sebagainya.

Ilmu lebih baik dari harta kerana orang-orang yang berilmu pada hari qiamat akan
mendapat pertolongan daripada ilmu yang dikembangkan, sedangkan orang yang
berharta akan dihisab dan diminta bertanggungjawab terhadap pemakaian harta
tersebut.

Ilmu lebih baik dari harta kerana ilmu tidak boleh habis walaupun tidak ditambah,
sedangkan harta lambat laun akan habis.

[Adab-Adab Pergaulan] [Anak Yang Soleh] [Khusyuk Dalam Solat] [Memilih Sahabat]
[Tanggungjawab Suami] [Tanggungjawab Isteri] [Wasiat Tariqat] [Ya Habiballah : Subuh]